Setelah kita tahu berbagai macam model pembelajaran, saatnya kita bahas satu persatu yah..
1. Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah ‘lesson study’ sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode ‘lesson study’ sebagai berikut:
1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
2. Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
Showing posts with label Media Pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label Media Pembelajaran. Show all posts
Saturday, December 29, 2012
Model-Model Pembelajaran
Ada yang tahu berapa banyak model-model pembelajaran? Ternyata banyak sekali lho modelnya.
Berikut ini saya berikan info tentang model-model pembelajaran.
1. Lesson Study
2. Examples Non Examples
3. Picture and Picture
4. Numbered Heads Together
5. Cooperative Script
6. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
7. Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
8. Inside – Outside – Circle (Lingkaran kecil – Lingkaran besar)
9. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
10. Student Facilitator and Explaining
11. Course Review Horay
12. Talking Stick
13. Bertukar Pasangan
14. Snowball Throwing
15. Artikulasi
16. Mind Mapping
17. Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
18. Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari Number Heads)
19. Scramble
20. Word Square
21. Kartu Arisan
22. Concept Sentence
23. Make – A Match (Mencari Pasangan)
24. Take and Give
25. Tebak Kata
26. Metode Diskusi
27. Metode Jigsaw
28. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
29. Metode Inquiry
30. Metode Debat
31. Metode Role Playing
32. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
33. Metode Team Games Tournament (TGT)
Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu di halaman berikutnya yah. Cekidot!
Berikut ini saya berikan info tentang model-model pembelajaran.
1. Lesson Study
2. Examples Non Examples
3. Picture and Picture
4. Numbered Heads Together
5. Cooperative Script
6. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
7. Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
8. Inside – Outside – Circle (Lingkaran kecil – Lingkaran besar)
9. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
10. Student Facilitator and Explaining
11. Course Review Horay
12. Talking Stick
13. Bertukar Pasangan
14. Snowball Throwing
15. Artikulasi
16. Mind Mapping
17. Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
18. Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari Number Heads)
19. Scramble
20. Word Square
21. Kartu Arisan
22. Concept Sentence
23. Make – A Match (Mencari Pasangan)
24. Take and Give
25. Tebak Kata
26. Metode Diskusi
27. Metode Jigsaw
28. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
29. Metode Inquiry
30. Metode Debat
31. Metode Role Playing
32. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
33. Metode Team Games Tournament (TGT)
Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu di halaman berikutnya yah. Cekidot!
Thursday, February 23, 2012
Bentuk-Bentuk Sumber Belajar
1.
Buku, yakni lembar kertas yang berjilid, baik
berisi tulisan maupun kosong. Buku sebagai sumber belajar adalah buku yang
berisi teks tertulis yang mengandung ilmu pengetahuan.
2.
Majalah, yakni terbitan berkala yang isinya
mencakup liputan jurnalistik dan padangan tentang topic actual.
3.
Brosur, yakni bahan informasi tertulis mengenai
suatu masalah yang disusun secara sistematis. Brosur bias juga dimaknai sebagai
cetakan yang hanya terdiri atas beebrapa halaman dan lipatan tanpa dijilid.
4.
Poster, yakni plakat yang dipasang ditempat
umum, biasanya berupa pengumuman atau iklan.
5.
Ensiklopedia, yakni buku yang menghimpun
keterangan tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, yang
disusun menurut abjad.
6.
Film, yakni selaput tipis yang dibuat dari
seluloid untuk tempat gambar negative.
7.
Model, yakni barang tiruan yang kecil dengan
bentuk persis seperti yang ditiru.
8.
Transparansi, yakni barang yang tembus cahaya
yang dipakai untuk menayangkan tulisan atau gambar pada layar proyektor.
9.
Studio, yakni ruang tempat bekerja
10.
Wawancara, yakni Tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
11.
Permainan, yakni sesuatu yang digunakan untuk
bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan.
Unsur-Unsur Bahan Ajar
Ada 6 komponen yang perlu diketahui berkaitan dengan
unsur-unsur bahan ajar.
1.
Petunjuk belajar
Penjelasan tentang bagaimana pendidik
sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana peserta didik
sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut.
2.
Kompetensi yang akan dicapai
Bahan ajar haruslah berisikan standar
kompetensi, kompetensi dasar maupun indicator pencapaian hasil belajar yang
harus dikuasai oleh peserta didik.
3.
Informasi pendukung
Informasi pendukung merupakan informasi
tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik mudah untuk
menguasai pengetahuan yang mereka peroleh.
4.
Latihan-latihan
Tugas yang diberikan kepada peserta didik
untuk melatih kemampuan sehingga dapat terkuasai secara matang.
5.
Petunjuk kerja atau lembar kerja
Lembar kerja yang berisikan sejumlah
langkah procedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus
dilakukan oleh peserta didik.
6.
Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari proses
penilaian. Terdapat sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik
guna mengukur sejauh mana penguasaan kompetensi yang berhasil mereka kuasai.
Manfaat Pembuatan Bahan Ajar
Adapun manfaat atau kegunaan bahan ajar dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan kegunaan bagi peserta didik.
a.
Kegunaan bagi pendidik
-
Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat
membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
-
Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang
dinilai untuk menambah angka kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat.
-
Manambah penghasilan bagi pendidik jika hasil
karyanya diterbitkan.
b.
Kegunaan bagi peserta didik
-
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;
-
Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan
untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan pendidik;
-
Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam
mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
Fungsi Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat,
maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
1.
Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain:
a.
Menghemat waktu pendidik dalam mengajar;
b.
Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar
menjadi seorang fasilitator;
c.
Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif dan interaktif;
d.
Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan
substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik;
e.
Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan
hasil belajar.
2.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara
lain:
a.
Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada
pendidik atau teman peserta didik yang lain;
b.
Peserta didik dapat belajar kapan saja dan
dimana saja ia kehendaki;
c.
Peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya
masing-masing;
d.
Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang
dipilihnya sendiri;
e.
Membantu potensi peserta didik untuk menjadi
pelajar yang mandiri;
f.
Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
3.
Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran
yang digunakan
a.
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal,
antara lain:
-
Sebagai satu-satunya sumber informasi serta
pengawas dan pengendali proses pembelajaran ;
-
Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang
diselenggarakan.
b.
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual,
antara lain:
-
Sebagai media utama dalam proses pembelajaran;
-
Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan
mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi;
-
Sebagai penunjang media pembelajaran individual
lainnya.
c.
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok,
antara lain:
-
Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses
belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang
materi, inforasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri;
-
Sebagai bahan pendukung bahan ajar utama dan
apabila dirancang sedemikian rua, maka dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Subscribe to:
Posts (Atom)
