Happy Learning secara harfiah berarti pembelajaran yang menyenangkan. Sedangkan dari sudut lain, happy learning merupakan sebuah sifat dan karakter pembelajaran yang berbasis pada asumsi bahwa pada dasarnya manusia lebih suka diperlakukan dengan cara yang halus, bukan dengan cara yang kasar, dengan cara yang menggembirakan bukan menakutkan. Pendekatan happy learning ini muncul sebagai respon terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat yang ingin diperlakukan secara adil, manusiawi, demokratis, egaliter, dan terbuka. Tuntutan ini sejalan dengan situasi dunia internasional tentang semakin kuatnya desakan terhadap penegakkan hak-hak asasi manusia sebagai akibat dari terjadinya kemerdekaan dari bangsa-bangsa terjajah. Dalam prakteknya happy learning ini diwujudkan dalam model pembelajaran yang mengundang peserta didik untuk partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang selanjutnya dikenal dengan istilah PAKEM. Maka berbagai hal yang terkait dengan kepuasan peserta didik yang memuaskan harus dipersiapkan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Hal-hal yang bersifat fisik misalnya berupa bangunan yang kokoh dengan desain dan warna cat yang menyenangkan hati anak, tempat duduk yang nyaman, ruangan yang bersih, tertib, aman, nyaman, dan ber-AC, sistem jaringan informasi yang lengkap dan canggih dan membahagiakan anak, sarana transportasi yang mudah di akses, bahan-bahan bacaan yang lengkap, dan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kepribadian anak. sedangkan hal-hal yang bersifat non fisik antara lain berupa pelayanan yang profesional, ramah, santun, simpatik, bersahabat, disiplin, adil, humanis, egaliter, dll.
7 komponen inti dalam happy learning:
- child-centred curriculum (kurikulum yang berpusat pada anak didik)
- classroom organization and management (pengelolaan dan organisasi kelas yang sesuai dengan jiwa anak)
- child centred teaching learning process (proses belajar mengajar yang berpusat pada anak)
- adequate and approciate learning and instruction materials (bahan pengajaran yang cukup dan tepat)
- teacher support (dukungan guru)
- supervision (perbaikan)
- effective linkage between schools and families (hubungan yang efektif antara sekolah dan keluarga)