..




.

Friday, November 26, 2010

Perkembangan Sosial Emosi Pada Masa Prenatal Hingga Usia Sekolah (2)

Beberapa bentuk emosi dalam masa kanak-kanak akhir:
1. Marah
Dalam masa ini terdapat lebih banyak keadaan yang dapat menimbulkan rasa marah daripada dalam masa sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh karena dia lebih besar keinginannya akan kebebasan diri. Bilamana terhalang untuk mendapatkan hal tersebut, maka rasa marah anak akan timbul. Hal-hal lain yang menimbulkan rasa marah adalah:
 Diganggu sewaktu mengerjakan suatu hal
 Dikecam
 Dibandingkan dengan anak lain dengan menjelek-jelekannya
 Terus-menerus diberikan nasehat
 Dimarahi atau dihukum ketika dia mengerjakan suatu hal, akan tetapi sebenarnya tidak ia kerjakan
 Tidak mencapai tujuannya. Hal ini terjadi karena anak menempatkan cita-ciitanya terlalu tinggi daripada kemampuannya.
Cara-cara anak menyatakan rasa marah antara lain:
 Tidak mau bicara
 Menentang
 Mencari sebab untuk bertengkar
 Memukul

2. Takut
Banyak sebab-sebab yang menimbulkan rasa takut pada masa kanak-kanak awal, tidak menjadi sebab rasa takut pada masa iini. Beberapa hal yang paling sering menimbulkan rasa takut pada masa ini antara lain:
 Kegelapan
 Dokter, dokter gigi
 Digigit anjing
 Badut
Anak pada masa ini lebih sering merasa takut yang disebabkan oleh hal-hal yang timbul dalam fantasinya daripada hal-hal yang nyata. Misalnya: dalam gelap mereka selalu membayangkan adanya bayangan-bayangan yang menakutkan.
Cara-cara menyatakan rasa malu adalah sebagai berikut:
 Menarik hidung
 Manarik-narik pakaian
Rasa cemas dan malu yang merupakan rasa takut yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak benar-benar atau pasti ada, akan tetapi dibayangkan saja. Hal-hal yang sering menimbulkan rasa cemas adalah sebagai berikut:
 Problem-problem di sekolah seperti gagal dalam sutu test, dating terlambat, tidak naik kelas, dsb.
 Problem-problem di dalam keluarga seperti menyesuaikan dengan kehendak orang tua, dengan saudara-saudara, dsb.

3. Rasa iri hati (jealouse)
Kadang-kadang rasa iri hati pada saudaranya dalam periode ini lebih mendalam karena anak merasa bahwa adik-adiknya lebih dekat dengan ibunya. Dia harus bersekolah dan adiknya tidak. Jadi, pada waktu sekolah perhatian ibu tercurah pada adiknya sedang dia terpaksa berada denganorang-orang asing baginya. Anak yang lebih besar terkadang juga merasa iri dengan teman-teman yang lebih popular atau yang lebih baik darinya dalam hal olahraga, pelajaran atau keterampilan lain.
Cara menyatakan iri hati, yaitu:
 Bertengkar
 Membicarakan orang atau anak yang menimbulkan rasa iri hatinya
 Menertawakan orang atau anak yang menimbulakan rasa iri hatinya
 Mengganggunya
 Tidak mau menyapa
 Memberikan komentar yang sarkatis (menghina)

4. Rasa ingin tahu
Pada umumnya rasa ingin tahu pada anak-anak pada masa ini tidak demikian kuat, karena dia sudah lebih mengenal sekitarnya. Hal-hal yang sekarang menarik perhatiannya adalah hal-hal yang dahulu tidak boleh didekatinya seperti korek api, kompor, setrika, dsb.
Cara-cara menyatakan rasa ingin tahunya adalah:
 Memeriksa hal-hal yang menimbulkan rasa ingin tahunya
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang menimbulkan rasa ingin tahunya
 Jika anak sudah dapat membaca, dia banyak membaca tentang hal-hal yang ingin diketahuinya
5. Rasa kasih sayang
Anak pada masa ini tidak senang menyatakan rasa kasih saying pada siapapun juga. Terutama anak laki-laki sama sekali tidak senang dicium atau ditimang-timang.
Cara-cara menyatakan rasa kasih sayang adalah:
 Ingin selalu berada di dekat orang yang disayanginya
 Membantu orang yang disayanginya

6. Rasa gembira
Hal-hal yang menyebabkannya adalah sama dengan dalam masa kanak-kanak awal. Cara menyatakannya adalah sama dengan masa kanak-kanak awal, akan tetapi anak-anak dalam masa ini lebih tenang. Anak laki-laki memukul temannya di punggung atau kepalanya, jika mereka sangat gembira. Anak perempuan merangkul dan mencium temannya bilamana sangat gembira.
Hal periode dimana emosionalitasnya dipertinggi. Pada waktu anak masuk sekolah, dia lebih emosional dari biasanya, oleh karena dia harus mengadakan penyesuaian-penyesuaian baru. Setelah anak dapat mengadakan penyesuaian dengan di sekolah secara baik, maka emosi yang dipertinggi akan hilang lagi dan anak mengalami ketenangan kembali.

No comments:

Post a Comment